Minggu, 28 Oktober 2007

tempat kost tetanggaku

Tetangga sebelah rumahku memakai rumahnya untuk tempat kost para wanita pekerja restoran di kawasan dekat rumahku. Jumlah mereka tidak banyak, hanya empat orang gadis berumur antara 23-27an. Hampir tiap malam setelah mereka pulang bekerja mereka mengeluarkan suara gaduh. Terkadang mereka bergurau dan tertawa hingga larut malam, bahkan tak jarang jika esok harinya mereka libur mereka berbicara hingga pagi hari. Di antara mereka ada seorang gadis yang manis yang badannya paling bagus diantara mereka yang menarik perhatianku, sebut saja namanya Fina.

Sudah dua malam ini aku hanya melihat Fina tanpa melihat ketiga temannya. Siang itu kulihat Fina sedang menjemur pakaian di lantai dua dan dari loteng rumahku aku bisa menyapanya.
"Kok sendirian saja nih ....", aku mencoba membuka omongan. "Eh kamu Bayu...iya nih teman-teman lagi pada balik kekampung", katanya sambil menjemur cucian. Dan saat dia menjemur bajunya terlihat olehku bayangan teteknya dibalik dasternya yang tipis.
"Lho Budhe Moor juga kemana...?", tanyaku menanyakan ibu kost dia.
"Oh ibu ke rumah familinya di Jawa Tengah dan katanya Lusa baru balik... kasihan ya aku di rumah sendirian, Yu kalo kamu gak ada acara temenin aku dong entar malam.... abis aku takut lho kalo sendiri begini".
Aku berlagak pilon "Eeehh boleh lah...tapi boleh gak aku minta pakaianku dicuci-in sekalian ?",tanyaku menggoda.
"Sini deh tak cucikan sekalian, tapi kamu bantu bilasnya ya...?"."Oke siapa takut..." jawabku.
Singkat cerita setelah membawa pakaian kotorku aku bersamanya mencuci pakaian berdua didepan kamar mandinya yang berada di lantai dua.Aku memabawa beberapa baju dan sempak kotorku utk dicucinya.
Aku duduk berhadapan dengan dia dan karena acaranya mencuci maka aku hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.Sewaktu mencuci pandanganku selalu tertuju pada bukit kembar yang selalu bergoyang ketika dipakai menyikat pakaian. Dia terus aku ajak ngobrol tentang bermacam hal samapai setelah tiba giliran mencuci sempakku di berdecak dan berkata " Wah Yu sempakmu kok segini sih (sambil menentengkan sempakku ke atas)...kalo' segini sempaknya seberapa isinya ?", dia berkata sambil tersenyum.
Senyumnya membuat pikiran kotorku sekotor pakaianku yang lagi aku cuci.
"Jangan liat tempatnya dong... liat isinya deh baru percaya ", aku mencoba memancingnya.
"Aku hanya percaya bahwa jika tempatnya segini pasti barangnya gak jauh beda " jawabnya. Lalu dengan sedikit ngawur aku bergeser mendekat serta memercikkian air sabun kepahanya. Ia pun berganti membalas dengan percikan air dan kamipun tertawa bersama. Setelah itu aku mencoba mengusap air yang berada di pahanya dan dia hanya terdiam . Kesempatan ini aku manfaatkan dengan baik dengan lembut aku berusaha mengusap lagi pahanya yang mulus itu perlahan tapi pasti aku merayap mendekati pangkal pahanya, diapun mengerang tertahan menghadapi seranganku yang pertama ini.

Selanjutnya dia mendesah pelan "Sssshhh terus Bayu..... sssshhh". Aku semakin kalap dan tanpa buang waktu lagi akupun menyingkap dan meraba celana dalamnya. Terasa olehku celana dalam itu disesaki oleh segerombolan jembut yang hitam.
"Ngggg.... sssshhhh terus dong... Yu..." Berikutnya jariku bermain di belahan memeknya yang mulai basah entah karena terangsang ataupun karena air cucian. Aku mempermainkan klitnya dengan putaran-putaran lembut tangan kiriku sementara tangan kananku mulai bergerilya keatas menyingkap dasternya yang tipis dan menemukan gundukan bukit kembar dibalik BH-nya.
"Eeeennnggghhh.... Bayu... isep dong Yu....", suara itu membuat aku gila dan semakin mempercepat seranganku, hingga tak terasa dari celana pendek yang aku pakai telah menyembul menyembul kontolku yang ganteng.
"Wow Bayu a..apa itu..?",Fina menjerit kecil melihat kontolku.
Aku tersenyum dan berkata " Kamu sih bikin pesta gak ngundang dia... ayo cepat beri salam dong...", aku berdiri sambil menyodorkan kontolku ke mukanya dan tanpa banyak bicara mulailah dia meraih dan mengulum kontolku.
"Eeegghhhh Fina..." aku terkejut merasakan sedotan profesional Fina terhadap kontolku. Baru kali ini kontolku disedot oleh gadis, selama ini aku hanya merasakan kenikmatan lewat onani saja. Sedotan dan kematotan Fina membikin aku kalang kabut. aku seperti orang gila saja karena mengoceh tidak karuan.
"Kkkhhh... aduh.... Ueenake Finnnn...",sambil mataku terpejam dan terkadang bola mataku berputar ke atas tidak menentu.Aku gerakkan pantatku dan aku sodokkan konotlku sambil menarik kepala Fina agar dapat menelan kontolku bulat-bulat.
Selang beberapa lama aku merasa pertahananku akan bobol dan aku sengaja tidak berkata pada Fina karena aku bermaksud mengeluarkan pejuku di dalam mulutnya.
"Finnn... Aku ...ohhhh" aku sudah tidak kuat lagi... aku tekan kepala Fina ke arah pangkal kontolku dan terasa badanku mulai gemetar hebat dan... Croot... Cruoot... Crooot...
Aku terasa berada di awan waktu tetesan peju terakhir di mulut Fina.
Fina menyeka sisa peju di mulut dan mukanya lalu berbisik "Ayo deh kita lanjutin lagi di dalam"
Aku pun seperti kerbau mengikuti langkahnya dari belakang sambil tanganku tidak bisa terlepas dari kedua payudaranya.
Di kamar Fina dia langsung melepas semua pakaian termasuk Bra dan celana dalamnya. Terlihat jelas olehku bukit yang selama ini aku hayalkan dan gundukan jembut yang tertata rapi seperti garapan tukang cukur profesional. Dengan aku memulai lagi serangan-seranganku dari awal. Tanganku meraih bukit idamanku itu dan dengan garang aku serang bukit itu dengan gigitan dan kemotan sayang. Beberapa menit berlalu Fina mulai goyah pertahanannya.
"Nggg....hhhshsshhh..." terlihat olehku kuping Fina memerah karena nafsu. Tangankupun mulai merayap ke bawah dan mengucek klit Fina tanpa ampun. "Gggghhh.... wwaaawww bbbbaaayuuuu...."aku tak membiarkan dia berkesempatan menyelesaikan omongannya langsung kulumat bibir memeknya dengan lidahku.Sruuupt srupt..."sshhh....sssshhhh...."aku mulai merasakan otot sekitar bibir vaginanya berdenyut dan tak lama berselang mengalirlah cairan hangat yang langsung saja aku sruput seperti ketika aku menenggak kopi hangat. Ssroot..... lumayan banyak cairan itu keluar dari memek Fina. Diapun menegang seperti orang kesetrum "Hhhhkkk.... ouuuuu... aku kenapa nnnniiiihhh.. aaaaawwwww"
Setelah dia agak terdiam aku mulai melepaskan serangan pamungkasku . Aku arahkan kontolku pas ke arah gerombolan jembut hitam di memek Fina. Pelan tapi pasti aku dorong kontolku. Slllleeep..... "Aduhhhh... Bayu kamu ngapain dengan memekku.... ohhhh sakit nih", Aku tidak memperdulikan sakitnya dia aku tetap memasuk dan mengeluarkan kontolku di memek Fina. Semula aku gerakkan pelan tapi pasti lalu setelah lancar aku mulai mempercepat gerakan laju kontolku. Diapun menggerakkan pantatnya memutar-mutar.
"Bayu.... terus yu.... terusss aakhhh.."
Saat yang kutunggu tunggu muncul setelah pergulatan seru itu aku kembali mulai tegang dan tubuhku bergetar keras sehingga gerakanku tak terarah lagi.
"Fina.... Aku hhkkhhhh... aku ..."aku mulai tergagap-gagap. "Oooh Bayu... Aku juga..... aahhhkkk....."terasa olehku badan dari kontolku seperti dipijat dan di makan oleh serigala ompong. Otot memek Fina mulai bekerja dan membasahi kontolku.
Jrooot.... jrrooot aku menusukkan kontolku dalam-dalam sampai amblas ke akarnya hingga terasa telur kontolkupun tertelan oleh memek Fina. Pejuku menetes di dalam memeknya dan sebagian berantakan di kasur.
Aku terkulai lemas disamping badan Fina yang putih mulus tanganku entah kenapa masih menempal pada payudanya.
Aku menciumnya dan berbenah lalu meninggalkan dia yang masih tergolek lemas.Aku menciumnya dan berbenah lalu meninggalkan dia yang masih tergolek lemas..

Tidak ada komentar: